SUMENEP, (JARAK.co) – Durian, yang dikenal sebagai “Raja Buah,” tidak hanya populer karena aromanya yang khas dan rasanya yang lezat, tetapi juga menyimpan filosofi kehidupan yang mendalam.
Di balik kulit berdurinya, durian mengajarkan banyak nilai berharga yang dapat menjadi cerminan bagi kehidupan manusia.
Kulit durian yang tajam melambangkan pentingnya memiliki batasan diri dan perlindungan dari hal-hal negatif, sementara dagingnya yang lembut mencerminkan kebaikan dan empati yang harus dimiliki setiap individu.
Selain itu, durian yang tumbuh subur di tanah yang baik mengajarkan bahwa kerja keras dan perawatan lingkungan akan membawa kelimpahan dan keberkahan.
Musim durian yang selalu dinantikan mengajarkan tentang kesabaran dan kesetiaan, sementara aromanya yang khas mengingatkan bahwa manusia dengan iman dan akhlak yang baik akan selalu menarik orang lain menuju kebaikan.
Durian bukan sekadar buah, tetapi juga simbol ketangguhan, kelembutan, dan nilai-nilai kehidupan yang luhur. Seperti durian yang tetap dicintai meski berduri, manusia yang memiliki prinsip dan kebaikan akan selalu dihargai di tengah tantangan hidup.
Jadi, apakah kita siap menjadi seperti durian-tangguh di luar, lembut di dalam, harum karena iman, dan selalu dinanti kehadirannya?. ***