SUMENEP, (JARAK.co) – Lebaran Ketupat memang selalu punya cerita sendiri di Madura, khususnya di Kabupaten Sumenep.
Seminggu setelah Idulfitri, suasana kembali ramai, tapi bukan karena silaturahmi lagi—kali ini warga tumpah ruah di tempat-tempat wisata untuk merayakan momen spesial bersama keluarga.
Pantai Lombang dan Pantai Slopeng jadi destinasi wajib. Dari pagi hari, deretan mobil dan motor sudah memadati area parkir. Angin sepoi-sepoi, pohon cemara udang yang khas, dan deburan ombak jadi kombinasi sempurna untuk melepas penat.
“Bukan Lebaran Ketupat namanya kalau gak main ke pantai,” kata Fitri, warga Sumenep yang datang bersama tiga anaknya. Mereka membawa tikar, ketupat, opor, dan tentunya sate Madura yang tak pernah absen di momen ini.
Tak hanya pantai, sejumlah destinasi lain seperti Taman Adipura, Asta Tinggi, dan wisata alam Gili Labak juga jadi primadona. Ada yang datang untuk piknik, ada juga yang sengaja menyempatkan ziarah.
Yang unik, banyak warga memanfaatkan momentum ini untuk reunian dadakan. Di tengah suasana penuh tawa dan aroma bakaran sate, terdengar musik dangdut dari panggung hiburan yang disiapkan panitia lokal.
Dinas Pariwisata Sumenep menyebutkan bahwa jumlah pengunjung tahun ini meningkat sekitar 30% dibanding tahun lalu.
“Kami siapkan hiburan rakyat, pengamanan ekstra, dan tim kebersihan untuk mendukung kenyamanan pengunjung,” ujar seorang petugas.
Lebaran Ketupat di Sumenep bukan sekadar liburan, tapi perayaan tradisi dan kebersamaan. Dan tahun ini, seperti biasa, penuh warna.***