MH Said Abdullah: APBN Rp 16,23 Triliun Disiapkan untuk Daya Beli
- account_circle Agira Jie
- calendar_month Sab, 20 Sep 2025
- visibility 10
- comment 0 komentar

FOTO: Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, MH Said Abdullah. (Ist/JARAK.co)
JAKARTA, (JARAK.co) – Badan Anggaran (Banggar) DPR RI bersama pemerintah menyepakati peran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai penyangga (shock absorber) guna meredam pelemahan daya beli masyarakat.
Ketua Banggar DPR RI, MH Said Abdullah, menyampaikan bahwa pemerintah telah menyiapkan langkah cepat melalui tambahan anggaran.
“Sebagai respons cepat, pada 2025 pemerintah telah mengalokasikan anggaran senilai Rp 16,23 triliun untuk membiayai stimulus guna mendorong daya beli masyarakat,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (19/09/2025).
Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2025 mencatat deflasi 0,08 persen (mtm). Penurunan harga terbesar terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Tomat menyumbang deflasi 0,10 persen dan cabai rawit 0,07 persen.
Sementara survei Bank Indonesia (BI) menunjukkan pelemahan konsumsi. Indeks kondisi ekonomi turun dari 106,6 menjadi 105,1. Indeks keyakinan konsumen juga menurun dari 118,1 menjadi 117,2, sedangkan indeks ekspektasi konsumen melemah dari 129,6 menjadi 129,2.
Kondisi tersebut turut tercermin dari survei penjualan eceran (SPE) BI yang mencatat kontraksi 4,1 persen mtm pada Juli 2025, lebih dalam dibanding Juni yang minus 0,2 persen. Untuk Agustus 2025, indeks penjualan riil (IPR) diperkirakan masih terkontraksi 0,3 persen.
“Atas dasar itu, Banggar DPR RI bersama pemerintah sepakat menempatkan APBN sebagai shock absorber,” tegasnya.
Sebagai penguatan tambahan, atas usulan Ketua DPR RI Puan Maharani, Banggar mengajukan bantuan minyak goreng bagi rumah tangga miskin dan rentan dengan target 20 juta keluarga penerima. Usulan ini disetujui pemerintah melalui Menteri Keuangan.
“Kami mengapresiasi respons langsung Menteri Keuangan untuk menambah penebalan stimulan tersebut,” pungkas legislator senior asal Sumenep, Madura. ***
- Penulis: Agira Jie
- Editor: En A
Saat ini belum ada komentar