SUMENEP, (JARAK.co) – Dalam rangka memperingati hari TBC sedunia, Puskesmas Gayam, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, melakukan Investigasi Kontak (IK) terhadap pasien TB aktif untuk pencegahan penularan penyakit tersebut.
Investigasi kontak dilakukan di seluruh desa wilayah kerja Puskesmas Gayam sejak tanggal 05 – 15 Maret 2025 bersama lintas sektor meliputi kader TB di masing-masing desa, perangkat desa serta nakes setempat.
“Tujuan dari IK adalah penjaringan Suspek TB untuk keluarga pasien kontak TB, sehingga kita dapat menggiring yang terindikasi Suspek untuk memeriksakan TCM ke puskesmas,” kata Kepala Puskesmas Gayam, H. Encung Haryono S.Kep.Ns. Jumat (21 Maret 2025).
Investigasi kontak yang dilakukan juga bertujuan mengedukasi keluarga dengan memperkuat PMO (pengawasan minum obat) agar tidak putus berobat.
“Kami edukasi keluarga dekat pasien TB, agar meminimalisir penderita untuk putus berobat,” tegasnya.
Untuk diketahui, penularan TBC umumnya terjadi melalui udara. Ketika penderita TBC aktif memercikkan lendir atau dahak saat batuk atau bersin, bakteri TB akan ikut keluar melalui lendir tersebut dan terbawa ke udara. Selanjutnya, bakteri TB akan masuk ke tubuh orang lain melalui udara yang dihirupnya.
Tuberkulosis atau yang biasa disebut dengan penyakit TB atau TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini paling sering menyerang paru-paru. Namun, ada organ tubuh lain yang juga dapat terserang penyakit TBC, yaitu tulang belakang, kelenjar getah bening, kulit, ginjal, dan selaput otak.
Penyakit TBC tidak menular melalui kontak fisik, seperti berjabat tangan, atau menyentuh peralatan yang telah terkontaminasi bakteri TB. Selain itu, berbagi makanan atau minuman dengan penderita tuberkulosis juga tidak menyebabkan seseorang tertular penyakit ini.
TBC aktif sendiri adalah kondisi ketika seseorang sudah menderita penyakit TBC. Pada tahap ini, bakteri TBC dalam tubuh telah aktif sehingga penderitanya mengalami gejala-gejala penyakit tuberkulosis. Penderita TBC aktif inilah yang bisa menularkan penyakit TBC pada orang lain.
Oleh karena itu, penderita TBC aktif disarankan untuk mengenakan masker, menutup mulut ketika batuk atau bersin, dan tidak meludah sembarangan.
Penderita TBC aktif juga perlu mendapatkan pengobatan TBC. Pengobatan ini perlu dilakukan secara rutin selama minimal 6 bulan. Pengobatan yang tidak selesai atau berhenti di tengah jalan dapat mengakibatkan kekebalan bakteri terhadap obat TB, atau disebut juga TB MDR. ***